Rabu, 24 Agustus 2011

Bentrok PKL-SATPOL PP Di Cimahi

0 komentar
Bentrokan kecil terjadi antara petugas Satpol PP Kota Cimahi dengan para pedagang kaki lima (PKL) di Pertigaan Taman, ujung Jalan Gandawijaya, Selasa (23/8) pagi. Hal ini disebabkan jumlah PKL yang terus bertambah dan makin tak terkendali. Kepala Subbag Tata Usaha Satpol PP Kota Cimahi Handiman menuturkan, kejadian berawal dari kedatangan sepuluh petugas Satpol PP di lokasi yang secara resmi terlarang bagi kegiatan berdagang para PKL tersebut pukul 9.30 WIB.

“Mobil petugas dihalang-halangi para pedagang saat hendak melakukan penertiban kawasan tersebut. Kendaraan tidak bisa diparkir. Sempat terjadi bentrokan kecil di sana, tapi tidak ada sesuatu yang serius terjadi,” paparnya.

Petugas Satpol PP lantas mengajak perwakilan perdagang berdialog di kantor, di Kompleks Pemkot Cimahi. Empat orang datang ditemui Handiman. “Kawasan tersebut terlarang untuk aktivitas PKL. Para pedagang sebenarnya juga sudah tahu itu. Namun menjelang Lebaran, jumlah mereka terus bertambah dan makin tak terkendali,” kata Handiman.

Selain lapak-lapak lama, di trotoar Pertigaan Taman sekarang bermunculan lapak-lapak baru. Menurut Widodo (38), salah seorang pedagang di lapak lama, jumlah PKL baru mencapai sekitar 100 orang. “Sebenarnya tahu juga kalau berjualan di sini dilarang, tapi ini kan menjelang Lebaran. Sudah biasa begini,” ujarnya.

Selain di Pertigaan Taman, penambahan jumlah PKL terjadi di sepanjang jalan Gandawijaya. Puluhan pedagang baru menawarkan berbagai barang, mulai dari baju, buah-buahan, ingga makanan. Tak hanya siang dan sore, kegiatan mereka terus berlangsung hingga malam hari.

Operasi Ketupat Lodaya Libatkan 1.129 Personel

0 komentar
Selain unsur Polri dan TNI, pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2011 juga melibatkan masyarakat sipil, seperti Pramuka, PKS, dan Tagana yang berjumlah sekitar 100 orang. Sehingga, total anggota dalam pengamanan selama arus mudik dan arus balik Lebaran sebanyak 1.129 orang. Petugas paling banyak dari unsur Polri sebanyak 870 personel, sisanya dari jajaran TNI, dishub, dan damkar.
Kapolres Cimahi, AKBP Rudy Herianto Adi Nugroho menyampaikan, selama Operasi Ketupat ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 6 pospam dan 88 pos jaga atur (gatur). Sehingga, semua personel baik Polri maupun sipil akan digeser ke sejumlah titik pengamanan dan gatur, baik di titik rawan kecelakaan, kemacetan, maupun gangguan keamanan lainnya.
"Kami juga menempatkan beberapa sniper di wilayah tertentu yang menjadi atensi sebagai wilayah rawan gangguan keamanan," jelas Rudy usai gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2011, di Lapangan Upacara Mapolres Cimahi, Jln. Amir Machmud, Senin (22/7).
Mengenai kesiapan jalur alternatif yang berada di wilayah Cimahi, Rudy meyakinkan sudah dilakukan pengecekan seperti Jln. Kolonel Masturi-Subang. "Kami juga sudah mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait seperti dalam pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan PLN agar selama Operasi Ketupat Lodaya tidak ada pemutusan aliran listrik. Begitu pun dengan pendistribusian sembako, sudah tidak ada masalah," paparnya.
Sementara itu, mengenai keterlibatan masyarakat sipil seperti anggota Pramuka, rencananya akan ditempatkan di pospam Kebonkopi, Cimahi, dan Padalarang. Mereka merupakan binaan Saka Bhayangkara dan akan bertugas mulai H-5 sampai H-1.
Salah seorang anggota Pramuka, Imam Khaerudin (19) mengaku senang ikut terlibat dalam membantu kelancaran Operasi Ketupat Lodaya. "Saya sudah 4 tahun turun ke jalan membantu orang untuk memperlancar jalur mudik," kata Imam.
Imam merupakan satu dari 24 anggota Pramuka dari pelajar kelas 3 SMA yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Lodaya. 
Wali Kota Cimahi, H.M. Itoc Tochija menyebutkan, pada musim mudik kali ini diperkirakan ada kenaikan jumlah kendaraan sebanyak 12 persen. "Pemerintah berharap pada Lebaran tahun ini terjadi penurunan angka kejadian yang tidak diharapkan, seperti penurunan angka kecelakaan lalu lintas. Semoga dengan kebersamaan ini dapat memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik yang akan mudik maupun masyarakat yang akan merayakan Lebaran di Kota Cimahi," ujarnya.
Itoc berharap pendistribusian sembako di Kota Cimahi berjalan lancar, tidak terjadi penimbunan barang yang memicu adanya konflik di masyarakat. Pemkot juga menyiagakan 8 unit mobil damkar untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. "Selain itu kepada pemudik yang mengendarai kendaraannya sendiri agar menjaga kesabaran dan disiplin berlalu lintas," jelasnya.

Sumber : Galemedia

Selasa, 23 Agustus 2011

Dinkes Cimahi Bantah Sosialisasi Jampersal Tidak Maksimal

0 komentar
Tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih menjadi persoalan, dan sebagian besar terjadi saat persalinan. Dengan kebijakan baru dari pemerintah yakni Jaminan Persalinan (Jampersal), diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat diturunkan.Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

Usman Sumantri, Kepala Pusat Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa peserta Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan di seluruh jaringan fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan (Rumah Sakit) di kelas III yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota.

Sejak diberlakukannya Program Jampersal pada tahun 2011, masih ada masyarakat yang belum mengetahui dan merasakan manfaat dari program ini, begitupun yang terjadi di Kota Cimahi. Kurangnya sosialisasi dinilai menjadi salah satu faktor penyebabnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi melalui Kabis Pelayanan, Promosi, dan Informasi Kesehatan Dinkes Kota Cimahi, Fitriyani Manan membantah hal tersebut. Menurutnya masih barunya program ini dinilai menjadi salah satu penyebab masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang program persalinan gratis tersebut.

Fitri mengatakan pula bahwa sosialisasi Jampersal sudah dilakukan dinkes secara berjenjang, sejak April 2011. Mulai dari level pelayanan dasar, yaitu posyandu, puskesmas, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta di berbagai kesempatan seperti lokakarya. Selain itu, sosialisasi ini juga sudah dilakukan di media elektronik serta media cetak. Dengan sosialisasi berjenjang yang dilakukan dinkes, Fitri berharap masyarakat bisa segera memahami program yang digulirkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sebab, program yang bertujuan mengurangi angka kematian ibu dan bayi tersebut bisa dipergunakan seluruh lapisan masyarakat yang belum memiliki jaminan asuransi.

Fitri menambahkan, jangkauan program Jampersal ini lebih luas dibandingkan program Keluarga Miskin Daerah (Gakinda) ataupun Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

"Bukan hanya rumah tangga sasaran (RTS) yang berhak mempergunakan Jampersal, seluruh masyarakat bisa mempergunakan Jampersal, asalkan mau mengikuti persyaratan yang telah ditentukan. Seperti kalau di rumah sakit mau dirawat di kelas 3. Yang menyulitkan, kebanyakan masyarakat datang ke rumah sakit tanpa mengatakan akan memakai Jampersal. Hal itu membuat pihak rumah sakit kerepotan dalam mengurusnya," urainya.

Selain bisa digunakan dalam pelayanan kelahiran, kata Fitri, Jampersal ini pun menjamin pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali. Yaitu, satu kali pemeriksaan gratis di tiga bulan pertama, satu kali pemeriksaan di tiga bulan kedua, dan dua kali pemeriksaan di bulan terakhir kehamilan.

"Tujuan akhir dari program Jampersal adalah memberikan pertolongan bagi kelahiran secara normal oleh dokter atau bidan, baik saat di rumah sakit, puskesmas maupun di bidan. Namun, kami tegaskan kembali bahwa program Jampersal di RS itu lebih difokuskan pada kelahiran berisiko, dengan catatan ada rujukan dari bidan. Sementara untuk kelahiran normal bisa dilakukan di bidan dan puskesmas yang sudah MoU dengan dinkes," tegas Fitri.
    

Sumber : Galamedia


Selasa, 16 Agustus 2011

Kecamatan dan Kelurahan di Kota Cimahi

0 komentar
:: KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA CIMAHI


I.      KECAMATAN CIMAHI UTARA

a.    Kelurahan Cibabat

b.    Kelurahan Pasirkaliki

c.     Kelurahan Citeureup

d.    Kelurahan Cipageran


II.    KECAMATAN CIMAHI TENGAH
a.    Kelurahan Cimahi

b.    Kelurahan Baros

c.     Kelurahan Padasuka

d.    Kelurahan Cigugur Tengah

e.    Kelurahan Setiamanah

f.     Kelurahan Karang Mekar


III.  KECAMATAN CIMAHI SELATAN
a.    Kelurahan Cibeureum

b.    Kelurahan Leuwigajah

c.     Kelurahan Cibeber

d.    Kelurahan Utama

e.   Kelurahan Melong

Visi dan Misi Kota Cimahi

0 komentar

Visi & Misi

Visi Kota Cimahi Tahun 2007-2012

ITOC MANTAP : "Dengan Iman, Taqwa, Optimis dan Cerdas, Jadikan Cimahi Kota Maju, Agamis, Nyaman, Tertib, Aman dan Produktif"

Misi Kota Cimahi

  • Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja
  • Meningkatkan kualitas pendidikan dan Kesehatan
  • Meningkatkan penataan dan Penegakan hukum
  • Meningkatkan ifrastruktur Kota
  • Mengendalikan pembangunan agar berwawasan lingkungan
  • Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha 
sumber : Website Resmi Pemkot Cimahi

Lomba Karya Tulis Ilmiah

0 komentar
Dalam rangka menyambut HUT RI yang ke-66 dan meningkatkan kreatifitas generasi muda kota Cimahi, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Cimahi akan melaksanakan :
  1. Lomba Penataan Sekretariat Organisasi
  2. Lomba Menulis Proposal Kegiatan atau Artikel Pemuda
  3. Lomba Membuat Gambar/Poster/Karikatur Pelayanan Publik
Untuk informasi selengkapnya silahkan klik di sini

Senin, 15 Agustus 2011

Lambang Kota Cimahi

0 komentar




Nama Pemkot : CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)
Bentuk Kubah : Kenyamanan dalam perlindungan
Bentuk 2 Pilar Bangun : Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)
Bentuk Tatar Bunga : Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat
Bentuk Riak Air : Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber kehidupan
Bentuk Irama Bukit : Sumber Daya Alam untuk kemakmuran
Bentuk Wadah atau Tempat : Kehidupan yang produktif dan efektif
Slogan : Saluyu Ngawangun Jati Mandiri
Konsep : Pembangunan Masa Depan Cimahi

Peta Kota Cimahi

0 komentar

Sejarah Kota Cimahi

0 komentar
Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer - Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (loJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi.Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll). Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan (lampiran staat blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratip (pp no. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.
Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.
Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan Wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.
Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan peraturan Perundang-undangan Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.

Profil Singkat Kota Cimahi

0 komentar
Lambang Kota Cimahi
Nama Kota    : CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)
Slogan            : Saluyu Ngawangun Jati Mandiri , yang artinya memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan
Visi                 : "ITOC MANTAP " (Dengan Iman, Taqwa, Optimis dan Cerdas, Jadikan Cimahi Kota Maju, Agamis, Nyaman, Tertib, Aman dan Produktif)
Walikota         : H. Muhammad Itoc Tochija, MM
Luas Wilayah  : 4.025,73 Ha